Pada umumnya kita mengenal reptil sebagai binatang melata. Ular, kadal adalah contoh yang paling mudah kita jumpai. Ternyata banyak reptil yang memiliki kelebihan dan keanehan dari reptil biasa, seperti tubuh besar, hidup di air atau bahkan bisa terbang. Berikut beberapa reptil langka yang unik:
Amblyrhynchus Cristatus: Kepulauan Galapagos memiliki iguana laut yang membanggakan dan tidak seperti reptil lainnya dan dinamai Amblyrhynchus Cristatus. Seperti penguin atau singa laut, mereka menghabiskan seluruh hidupnya di garis pantai, menyelam ke dalam air untuk mencari makanan mereka. Reptil ini hidup secara ekslusif dengan memangsa ganggang hijau. Menggunakan rahang tumpulnya untuk mengikis ganggang dari dalam karang. Charles Darwin dikabarkan pernah merasa kesal terhadap hewan ini, ketia ia pertama kali menemukannya dan menyebut Amblyrhynchus Cristus dalam catatannya sebagai “imps of darkness.”
Amblyrhynchus Cristatus
Flying Gecko: Banyak kadal atau tokek memiliki kemampuan luar biasa untuk menempel di permukaan apapun – bahkan kaca yang halus – berkat cabang mikroskopis pada kulit jari kaki mereka seperti Velcro. Velcro yang dimilikinya mampu mencengkram permukaan apapun. Tapi yang lebih menakjubkan adanya kadal yang bisa terbang. Beberapa diantaranya memang ada spesies kadal yang bisa terbang. Tokek terbang menggunakan kaki berselaput, ekor yang lebar dan flap kulit yang dimilikinya sehingga bisa meluncur dari pohon ke pohon, seperti tupai melompat.
flying gecko
Heloderma Suspectum: Heloderma Suspectum biasa disebut Kadal manik-manik atau Gila Monsters, karena gigitannya yang memiliki bisa. Mengeluarkan neurotoksin dari gigi yang tajam dan menyakitkan. Sekarang kita bisa tahu masih ada kadal lain yang hanya memiliki racun ringan. Tapi Gila Monsters salah satu yang memiliki bisa paling beracun.
Heloderma Suspectum
Bipes Biporus: Kadal Mole Meksiko atau Kadal Cacing Baja, secara teknis bukan kadal atau ular, tapi amphisbeanian. Reptil ini cukup aneh, karena seringnya menggali tanah untuk mengubur diri hingga bagian mata. Bahkan seluruh hidupnya dihabiskan di bawah tanah untuk mencari cacing dan serangga. Bipes Biporus sangat aneh dibanding reptil lainnya, karena memiliki kaki depan dengan kuku tajam, tapi tidak memiliki kaki belakang.
Bipes Biporus
Varanus Komodoensis: Komodo adalah kadal karnivora terbesar yang masih hidup hingga sekarang. Panjang dari Komodo Naga bisa mencapai hampir sepuluh meter. Meskipun banyak bangkai yang bisa dimakan, Komodo akan berburu mangsa hidup, seperti rusa. Dia hanya melakukan sekali gigitan lalu menunggu mangsanya kehabisan darah dan infeksi. Lilitan badannya sangat kuat dalam mematikan mangsa, air liurnya kaya akan bakteri mematikan, dan studi terbaru menunjukkan bahwa Komodo Naga juga memiliki racun. Selain itu, reptil ini bisa mengendurkan rahangnya, meregangkan leher dan mengeluarkan lendir sebagai pelumas merah untuk menelan mangsanya secara utuh.
Varanus Komodoensis
Turtle Bog (Glyptemys muhlenbergii): hewan endemik dari Amerika timur, di mana sebagian besar habitat yang sesuai telah hilang. Baru-baru ini status dari Endangered menjadi Sangat terancam punah karena kemungkinan pengurangan dari keseluruhan populasi melebihi 80%. Turtle Bog dilindungi sepenuhnya di seluruh wilayah.
Bog Turtle
Iguana Badak (Cyclura onchiopsis): Iguanan ini endemik Pulau Navassa, Hindia Barat. Kepunahannya mungkin terjadi di seluruh pulau, namun belum tercatat sejak Juli 1878. Sekarang ini sudah dianggap punah. Jenis Navassa Rhinoceros Iguana mungkin terancam oleh predator, eksploitasi untuk konsumsi manusia dan pesaing yang menghancurkan tanaman.
Cyclura onchiopsis
Buaya Siam (Crocodylus siamensis): Buaya siam atau Siamese Crocodile tersebar di Cambodia, Indonesia (Jawa, Kalimantan), Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Terdaftar dalam CITES Apendik I dan termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia.
Crocodylus Siamensis
Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi): Kura-kura hutan sulawesi atau kura-kura paruh betet sulawesi atau Sulawesi Forest Turtle adalah jenis kura-kura darat endemik Sulawesi. Meskipun terdaftar dalam CITES Apendik II namun sayang tidak termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia.
Leucocephalon Yuwonoi
Kura-kura Rote (Chelodina mccordi): Kura-kura rote atau Roti Island Snake-necked Turtle merupakan hewan endemikpulau Rote. Meskipun terdaftar dalam CITES Apendik II namun sayang tidak termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia.
Chelodina mccord
Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea): atau yang biasa disebut juga dengan Leatherback sea turtle adalah jenis penyu laut yang mempunyai daerah sebaran sangat luas. Terdaftar dalam CITES Apendik I dan termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia.
Dermochelys coriacea
Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata): Penyu sisik atau Hawksbill Turtle adalah jenis penyu laut. Terdaftar dalam CITES Apendik I dan termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia.
Eretmochelys imbricata
Tuntong (Batagur baska): Disebut juga dengan nama Four-toed Terrapin atau River Terrapin, tuntong adalah spesies kura-kura yang tersebar di Bangladesh, Kambodia, India, Malaysia, dan Indonesia (Sumatera). Di Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam tuntong telah dinyatakan punah. Di Indonesia termasuk hewan yang dilindungi. Terdaftar sebagai CITES Apendik I.
Batagur Baska
Tuntong laut (Batagur borneoensis): Dinamakan juga Three-striped Batagur atau Saw-jawed Terrapin dan merupakan spesies kura-kura langka yang tersebar di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Terdaftar dalam CITES Apendik II namun sayang tidak termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia.
Batagur Borneoensis
Sayangnya, beberapa hewan reptil langka tersebut luput dari perlindungan hukum di Indonesia. Ketiga jenis reptil langka yang belum terdaftar dalam satwa yang dilindungi di Indonesia sebagaimana lampiran PP No 7 Tahun 1999 adalah Tuntong laut (Batagur borneoensis), Kura-kura Rote (Chelodina mccordi) dan Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi). Dilindungi saja masih banyak diburu hingga terancam punah apalagi jika tidak dilindungi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar